Kutipan dan Daftar Pustaka

A. KUTIPAN
1) Pengertian Kutipan
Kutipan adalah suatu kata yang mungkin semua orang belum tahu apa maksudnya. Kutipan juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
2) Prinsip-prinsip dalam mengutip
Dalam membuat tulisan kita pasti sering mengambil atau mengutip dari tulisan orang lain, maka dari itu perlu kita tahu bagaimana prinsip-prinsip yang benar dalam mengutip dari tulisan orang lain. Diantaranya adalah sebagai berikut:
a. apabila dalam mengutip sebuah karya atau tulisan yang ada salah ejaan dari sumber kutipan kita, maka sebaiknya kita biarkan saja apa adanya seperti sumber yang kita ambil tersebut. Kita sebagai pengutip tidak diperbolehkan membenarkan kata ataupun kalimat yang salah dari sumber kutipan kita.
b.dalam kutipan kita diperkenankan menghilangkan bagian-bagian kutipan dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna atau arti yang terkandung dalam sumber kutipan kita. Caranya :
# Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi.
# Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi sepanjang garis (dari margin kiri sampai margin kanan).
3) Jenis-jenis Kutipan
Terdapat beberapa jenis kutipan, antara lain adalah Kutipan langsung dan Kutipan Tidak langsung. Disini saya akan mencoba menjelaskan jenis-jenis kutipan tersebut.
a.Kutipan Langsung adalah kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya, atau sumber yang kita ambil untuk mengutip. Disini kita sama sekali tidak boleh merubah atau menghilangkan kata atau kalimat dari sumber kutipan kita.Kalaupun ada keraguan atau kesalahan dalam kutipan yang kita ambit tersebut kita hanya dapat memandakannya dengan [sic!] yang menandakan kita mengutip langsung tanpa ada editan dan kita tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan dari kutipan ynag kita ambil. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ]. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll.
b. Kutipan Tidak Langsung adalah kutipan yang telah kita ringkas intisarinya dari sumber kutipan aslinya. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
d. Kutipan pada catatan kaki
e. Kutipan atas ucapan lisan
f. Kutipan dalam kutipan
g. Kutipan langsung pada materi
4) Teknik Mengutip
Beberapa cara teknik mengutip kutipan langsung dan tidak langsung diantaranya sebagai berikut.
1. Kutipan langsung
a) Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris :
* kutipan diintegrasikan dengan teks
* jarak antar baris kutipan dua spasi
* kutipan diapit dengan tanda kutip
* sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.
b) Kutipan Langsung yang terdiri lebih dari 4 baris :
* kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
* jarak antar kutipan satu spasi
* kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
* kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda kutip.
* di belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti pada 1)
2. Kutipan tidak langsung
* kutipan diintegrasikan dengan teks
* jarak antar baris kutipan spasi rangkap
* kutipan tidak diapit tanda kutip
* sesudah selesai diberi sumber kutipan
3. Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.
4. Kutipan atas ucapan lisan
Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.
5. Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan.
B. DAFTAR PUSTAKA
1) Pengertian Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah halaman yang berisi daftar sumber-sumber referensi yang kita pakai untuk suatu tulisan ataupun karya tulis ilmiah. Daftar Pustaka biasanya berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan (contohnya: thesis). Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
2) Unsur-unsur Daftar Pustaka
Unsur-unsur yang harus kita perhatikan dalam menulis daftar pustaka diantaranya: nama pengarang, penerjemah, tahun terbit, judul buku, kota terbit, dan penerbit. Selain itu ada pula unsur-unsur yang bisa ada namun tak selalu ada, misalnya: nama editor atau penyunting, jilid buku, edisi buku, dan anak judul. Disebut tak selalu ada karena tak semua buku memiliki unsur-unsur ini.
Yang sering membingungkan kita dalam menulis daftar pustaka diantaranya adalah cara menuliskan nama pengarang. Pada daftar pustaka, nama pengarang kita tuliskan terbalik yaitu nama belakang terlebih dahulu di ikuti tanda koma(,) baru nama depannya. Berikut ini tata cara membalikan nama pengarang dalam daftar pustaka:
• Nama belakang ditulis lebih dahulu daripada nama depan, meskipun bukan merupakan nama keluarga.Misalnya: Dewi Rieka…………..> ditulis sebagai: Rieka, Dewi.
• Nama belakang yang bagian akhirnya berupa singkatan tidak diletakkan di bagian depan pembalikan.Misalnya: Triani Retno A ………………> ditulis sebagai: Retno A, Triani dan bukan A, Triani Retno
• Nama yang mencantumkan gelar tradisi, maka nama yang diletakkan di depan dalam pembalikan adalah nama yang tercantum setelah gelar.Misalnya: Rahman Sutan Radjo ………………..> ditulis sebagai: Rajo, Rahman Sutan
• Nama yang mencantumkan kata bin atau binti, maka yang dicantumkan di depan dalam penulisan daftar pustaka adalah nama yang tercantum setelah kata bin atau binti tersebut.Misalnya: Siti Nurhaliza binti Rustam ……………..> ditulis sebagai: Rustam, Siti Nurhaliza binti
• Nama pengarang memiliki nama majemukMisalnya: Hillary Rodham-Clinton ………………………> ditulis sebagai: Rodham-Clinton, Hillary dan bukan Clinton, Hillary Rodham.
• Nama keluarga berada di bagian depan nama seperti nama-nama orang Cina, maka tidak perlu ada pembalikan nama dalam penulisan daftar pustaka. Misalnya: Wong Kam Fu ………..> ditulis sebagai: Wong, Kam FuKecuali jika mencantumkan nama Barat, maka asas pembalikan nama ini tetap berlaku. Misalnya: Michelle Yeoh ………….> ditulis sebagai: Yeoh, Michelle
• Penulisan nama-nama pengarang dari Eropa yang memiliki kata depan, kata sandang, atau perpaduannya juga memiliki peraturan tersendiri dalam penulisan daftar pustaka. Misalnya nama-nama Italia yang nama keluarganya didahului dengan awalan, maka kata utama ada pada awalan tersebut. Misalnya: Leonardi Di Caprio …………………> ditulis sebagai: Di Caprio, LeonardoAkan tetapi, nama-nama Italia yang nama keluarganya berawalan d’ de, de’, degli, dei, dan de li, maka kata utama ada nama setelah awalan itu. Misalnya: Lorenzo d’Montana …………> ditulis sebagai: Montana, Lorenzo d’
3) Jenis-jenis Daftar Pustaka
#Kelompok Textbook
a. Penulis perorangan
b. Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor
c. Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga
d. Buku terjemahan
# Kelompok Jurnal
a. Artikel yang disusun oleh penulis
b. Artikel yang disusun oleh lembaga
c. Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar / konferensi /
simposium
# Kelompok disertasi / tesis
# Kelompok makalah / informasi dari Internet
4) Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Dalam penulisan daftar pustaka kita juga harus memperhatikan hal-hal berikut ini.
• Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya).
• Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
-Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
-Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
-Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
-Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik
-Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
• Untuk penulisan daftar pustaka yang berasal dari internet ada beberapa rumusan pendapat:
- Menurut Sophia (2002), komponen suatu bibliografi online adalah:
• Nama Pengarang• Tanggal revisi terakhhir• Judul Makalah• Media yang memuat• URL yang terdiri dari protocol/situs/path/file• Tanggal akses. – Menurut Winarko memberikan rumusan pencantuman bibliografi online di daftar pustaka sebagai berikut: Artikel jurnal dari internet: Majalah/Jurnal Online
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (dengan singkatanresminya), nomor, volume, halaman dan alamat website.*) Nama majalah online harus ditulis miring
Artikel umum dari internet dengan nama
Penulis, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …).*) Judul artikel harus ditulis miring.
Artikel umum dari internet tanpa nama
Anonim, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …).*) “Anonim” dapat diganti dengan “_____”. Judul artikel harus ditulis miring.


Penulisan pustaka:
a. Pustaka dalam bentuk Buku dan Buku Terjemahan :
- Buku :
Penulis, tahun, judul buku (harus ditulis miring) volume (jika ada), edisi (jika ada),
nama penerbit dan kota penerbit .
- Buku Terjemahan :
Penulis asli, tahun buku terjemahan, judul buku terjemahan (harus ditulis miring),
volume (jika ada), edisi (jika ada), (diterjemahkan oleh : nama penerjemah), nama
penerbit terjemahan dan kota penerbit terjemahan.
- Artikel dalam Buku :
Penulis artikel, tahun, judul artikel (harus ditulis miring), nama editor, judul buku
(harus ditulis miring), volume (jika ada), edisi (jika ada), nama penerbit dan kota
penerbit.
b. Pustaka dalam bentuk artikel dalam majalah ilmiah :
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (harus ditulis miring sebagai singkatan
resminya), nomor, volume dan halaman.
c. Pustaka dalam bentuk artikel dalam seminar ilmiah :
- Artikel dalam prosiding seminar:
Penulis, tahun, judul artikel, Judul prosiding Seminar (harus ditulis miring), kota
seminar.
- Artikel lepas tidak dimuat dalam prosiding seminar:
Penulis, tahun, judul artikel, Judul prosiding Seminar (harus ditulis miring), kota
seminar, dan tanggal seminar.
d. Pustaka dalam bentuk Skripsi/tesis/disertasi :
Penulis, tahun, judul skripsi, Skripsi/tesis/Disertasi (harus ditulis miring), nama fakultas/
program pasca sarjana, universitas, dan kota.
e. Pustaka dalam bentuk Laporan penelitian :
Peneliti, tahun, judul laporan penelitian, nama laporan penelitian (harus ditulis miring),
nama proyek penelitian, nama institusi, dan kota.
f. Pustaka dalam bentuk artikel dalam surat kabar :
Penulis, tahun, judul artikel, nama surat kabar (harus ditulis miring), nama surat kabar, tanggal terbit dan halaman.
g. Pustaka dalam bentuk Dokumen paten :
Penemu, tahun, judul paten (harus ditulis miring), paten negara, Nomor.
h. Pustaka dalam bentuk artikel dalam internet (tidak diperkenankan melakukan sitasi
artikel dari internet yang tidak ada nama penulisnya) :
- Artikel majalah ilmiah versi cetakan :
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (harus ditulis miring sebagai singkatan
resminya), nomor, volume dan halaman.
- Artikel majalah ilmiah versi online
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah ((harus ditulis miring sebagai singkatan resminya), nomor, volume, halaman dan alamat website.
- Artikel umum
Penulis, tahun, judul artikel, alamat website (harus ditulis miring), diakses tanggal.

Mohon maaf kalau isi di atas kurang dapat di pahami dan ada kerurnganya.mohon dimeengerti…

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

PERBEDAAN TOPIK,TEMA DAN JUDUL

Topik, tema, dan judul pada dasarnya hampir sama maknanya, yaitu pokok pembicaraan dalam diskusi atau dialog, pokok pikiran suatu karangan, dan nama yang digunakan untuk makalah atau buku atau gubahan sajak.
Apa perbedaan topik, tema dan judul? Perbedaan: Topik→ umum: belum menggambarkan sudut pandang penulis.jadi :
PERBEDAAN TOPIK,TEMA DAN JUDUL
Topik berasal dari bahasa Yunani yaitu “Topoi” yang berati tempat dalam tulis menulis,pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan.maka dari itu topik merupakan Topic merupakan salah satu unsure yang penting dalam wacana percakapan. Menurut Howe opik itu merupakan syarat terbentuknya wacana percakapan.
Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya atau Dalam karang mengarang, tema juga adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu. Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarmya yang akan ditulis atau diuraikan
Judul adalah sebuah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku,atau kepala berita.Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.
Syarat-syarat topik
Syarat topik bisa ditinjau dari 2 segi, yaitu topik yang baik bagi penulis dan topik yang baik bagi pembaca.
Bagi penulis, topik yang baik yaitu berbasis pada kompetensi penulisnya yaitu
• Bidang keahlian.
• Bidang studi yang didalami.
• Pengalaman penulis: pengalaman kerja, praktik dilapangan, penelitian, partisipasi dalam suatu kegiatan ilmiah.
• Bidang kerja atau profesi.
• Karakter penulis (baik, cerdas, inovatif, kreatif).
• Temuan yang pernah diteliti.
• Kualifikasi pengalaman: nasional, internasional.
• Kemampuan memenuhi tuntutan masyarakat pembacanya.
• Kemampuan memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya, dan
• Temuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan pembacanya.
Sedangkan bagi pembaca, topik itu baik jika layak dibaca. Artinya, topik tersebut dapat mengembangkan kompetensi pembacanya, yaitu sesuai dengan:
• Tuntutan pembaca untuk mencapai target informasi yang diharapkan.
• Upaya pembaca untuk meningkatkan kecerdasan, kompetensi pengembangan akademik dan profesi.
• Ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditekuni pembacanya.
• Pengembangan dan peningkatan karier dan profesinya.
• Upaya mempertajam dan memperhalus rasa kemanusiaan.
• Upaya mempertajam dan memperhalus daya nalarnya.
• Sesuai dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan, dan sebagainya.

Namun, jika ditinjau secara umum syarat topik yang baik yaitu:
1). Menarik untuk ditulis dan dibaca.
Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya.
2). Dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah.
Untuk menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di lapangan (data primer). Selain itu, penulis juga harus menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang digunakan, dan bidang ilmu.
Syarat-syarat tema
Berikut ini beberapa syarat tema yaitu :

1)Tema harus menarik perhatian penulis.
2)Tema harus diketahui/dipahami penulis.
3)Tema harus Bermanfaat.
4)Tema yang dipilih harus berada disekitar kita.
5)Tema yang dipilih harus yang menarik.
6)Tema yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.
7)Tema yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
8)Tema yang dipilih harus memiliki sumber acuan.
Syarat-syarat judul
ada beberapa Syarat-syarat judul yaitu:
• Harus bebentuk frasa,
• Tanpa ada singkatan atau akronim,
• Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi,
• Tanpa tanda baca di akhir judul karangan,
• Menarik perhatian,
• Logis,
• Sesuai dengan isi
• Judul harus:.asli,relevan,provakitif,singkat

Cara membatasi topik
Pembatasan sebuah topik mencangkup konsep, variabel, data, lokasi atau lembaga dan waktu pengumpulan data.

Topik yang terlalu luas menghasilkan tulisan yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas. Selain itu, pembahasan menjadi tidak fokus pada masalah utama yang ditulis atau dibaca. Akibatnya, pembahasan menjadi panjang, namun tidak berisi. Sebaliknya, topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang tidak (kurang) bermanfaat bagi pembacanya. Selain itu, karangan menjadi sulit dikembangkan, tidak menarik untuk dibahas ataupun dibaca.Maka dari itu, pembahasan topik dilakukan secara cermat, sesuai dengan kemampuan, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat terima oleh pembacanya.
Contoh pembatasan topik:

“Upaya mengembangkan kwalitas perawatan yang bermutu bagi pelayanan pasien di Rumah Sakit”.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Library yang ada di VHDL

VHDL merupakan sebuah bahasa pemrograman yang digunakan untuk mendeskripsikan hardware. VHDL merupakan singkatan dari VHSIC (Very High Speed Integrated Circuit) Hardware Description Language. Versi pertamanya adalah VHDL 87 yang kemudian diperbarui lagi dan disebut VHDL 93. VHDL merupakan bahasa pendeskripsian hardware pertama yang distandardisasi oleh Institute of Electrical and electronics Engeneers, melaui standard IEEE 1076. Kemudian sebuah standard tambahan, IEEE 1164 untuk mengenalkan nilai system logic. Manfaat utama dari VHDL ketika digunakan untuk mendesain sebuah sistem adalah kemampuannya untuk memodelkan sistem tersebut serta mensimulasikannya sebelum synthesis tools mentranslasikannya ke hardware.
Versi awal VHDL, dirancang untuk IEEE standar 1076-1987 , termasuk berbagai jenis data, termasuk numerik ( integer dan real ), logis ( bit dan boolean ), karakter dan waktu , ditambah dengan array dari disebut bit_vector bit dan karakter disebut string .
Suatu masalah tidak diselesaikan dengan edisi ini, bagaimanapun, adalah "multi-nilai logika", dimana drive's kekuatan sinyal (tidak kuat, lemah atau) dan nilai-nilai yang tidak diketahui juga dipertimbangkan. Ini diperlukan standar IEEE 1164 , yang mendefinisikan nilai logika jenis-9: std_ulogic skalar dan vektor std_ulogic_vector versinya.
Isu kedua IEEE 1076 , pada tahun 1993, membuat sintaks lebih konsisten, memungkinkan fleksibilitas yang lebih dalam penamaan, memperluas character tipe untuk memungkinkan ISO-8859-1 karakter yang dapat dicetak, menambahkan xnor operator, dll
Perubahan kecil dalam standar (2000 dan 2002) menambahkan gagasan jenis dilindungi (mirip dengan konsep kelas di C + +) dan dihapus beberapa pembatasan dari aturan pemetaan pelabuhan.
Selain standar IEEE 1164, standar beberapa anak diperkenalkan untuk memperluas fungsi bahasa. IEEE 1076,2 standar ditambahkan penanganan lebih baik dari tipe data yang nyata dan kompleks.
IEEE 1076,3 standar diperkenalkan signed dan unsigned jenis operasi aritmatika untuk memfasilitasi dalam vektor.IEEE 1076,1 standar (dikenal sebagai VHDL-AMS ) yang disediakan-sinyal rangkaian desain ekstensi dan campuran analog.
Beberapa kemampuan VHDL antara lain :
• mendukung metodologi top-down dan bottom-up.
• testbench dapat dituliskan menggunakan bahasa ini.
• tipe data baru dapat disebutkan.
Sturktur Kode VHDL
Struktur dasar dari kode VHDL ditunjukkan pada gambar di bawah ini berikut
unit-unit dasar kode vhdl.jpg
1. Library : berisi semua library yang digunakan pada design.
contoh : ieee, std, work, dll.
2. Entity : spesikfikasi pin input dan output pada desain rangkaian.
3. Architecture : berisi kode utama VHDL yang menggambarkan bagaimana rangkaian bekerja.
tapi yang kita akan jelaskan contoh-contoh dari library yang ada di VHDL yaitu :
Library IEEE
use IEEE.STD_LOGIC_1164.ALL;
use IEEE.STD_LOGIC_ARITH.ALL;
use IEEE.STD_LOGIC_UNSIGNED.ALL;
use IEEE.math_real.all; use IEEE.math_complex.all;
use IEEE.numeric_bit.all; use IEEE.numeric_std.a
library STD;
use STD.textio; use STD.standard.all;
use IEEE.std_logic_textio.all;
use IEEE.std_logic_arith.all;
use IEEE.numeric_bit.all;
use IEEE.numeric_std.all;
use IEEE.std_logic_signed.all;
use IEEE.std_logic_unsigned.all;
use IEEE.math_real.all;
use IEEE.math_complex.all;
library WORK : semua source code user akan dicompile dan dimasukkan ke dalam library ini
nara sumber :
http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_content&view=article&id=386:vhdl&catid=11:sistem-komunikasi&Itemid=15
http://finon-4ever.blogspot.com/2010/10/package-library-vhdl.html
http://andhikawardhana.blogspot.com/2010/10/library-dan-package-vhdl.html













http://mulyanto.files.wordpress.com/2008/01/parallel-divider.jpg

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

ALINEA(PARAGRAF)

Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.
- Syarat sebuah paragraf
Di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
1. Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
2. Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
- Bagian-Bagian Suatu Paragraf yang Baik
A. Terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai keseluruhan tulisan.
B. Kalimat yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan berhubungan dengan wajar.
Syarat-syarat pembentukan paragraf :
1.Kesatuan : tiap paragraf hanya mengandung satu pikiran / satu tema.
fungsi paragraf : mengembangkan tema.
2. Koherensi / kepaduan = hubungan antara kalimat dengan kalimat.
Kepaduan dalam kalimat dapat dibangun dengan memperhatikan :
Unsur kebahasan :
a. repetisi
b. kata ganti
c. kata transisi
- Perincian dan urutan isi paragraf :
a. urutan waktu
b. urutan logis
c. urutan ruang
d. urutan proses
e. sudut pandangan/ point of view
3. Kelengkapan : paragraf dikatakan lengkap, jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik/ kalimat utama
Unsur- Unsur Kebahasan :
Repetisi : pengulangan kata-kata yang dianggap cukup penting atau menjadi topik pembahasan.
Kata ganti : kata yang dipakai untuk menggantikan subyek pembicaraan.
Macam-macam kata ganti :
a. kata ganti orang pertama (I) : aku, saya,ku,
b. kata ganti orang kedua (II) : kamu, mu,kamu sekalian,
c. kata ganti orang ketiga (III) : Anda, Dia,Beliau,mereka, nya.
- Kata transisi : kata yang berada di antara kata ganti dan kata repetisi.
Macam-macam kata transisi :
a. berhubungan dengan pertambahan;
b. berhubungan dengan perbandingan;
c. berhubungan dengan pertentangan;
d. berhubungan dengan tempat;
e. berhubungan dengan tujuan;
f. berhubungan dengan waktu;
g. berhubungan dengan singkatan.

MACAM - MACAM PARAGRAF
Menurut fungsinya
a. paragraf pembuka
b. paragraf penghubung
c. paragraf penutup
- Menurut posisi kalimat topik :
a. paragraf deduktif
b. paragraf induktif
c. paragraf deduktif – induktif
d. paragraf tersebar
- Berdasarkan sifat isinya :
a. paragraf argumentasi
b. paragraf narasi
c. paragraf persuasi
d. paragraf eksposisi
e. paragraf deskripsi.

Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf mencakup dua hal:
a.Kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasan bawahan;
b.Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur.
Macam-macam Metode Pengembangan Paragraf
- Klimaks dan Anti Klimaks
- Sudut Pandangan / Point of View
- Proses
- Perbandingan dan Pertentangan
- Analogi
- Contoh
- Kausal
- Umum-Khusus / Khusus-Umum
- Klasifikasi
- Definisi Luas
semoga penjelasan di atas dapat dimengerti dan di pahami,maaf kalau ada salah kata,semoga bacaan di atas dapat berguna.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

kriteria kalimat efektif

kriteria kalimat efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yg memiliki kemampuan untuk memunculkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yg ada pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimat efektif dapat dikatakan efektif apabila penulis atau pembicara berhasil menyampaikan pesan dengan baik.
Agar kalimat dapat digunakan dengan baik, syarat nya adalah :
1. Struktur kalimat nya harus baik.
2. Menggunakan pilihan kata yg tepat.
3. Memperhatikan hubungan antar kalimat yg harus logis.
4. Ejaan yg di gunakan harus benar dan sesuai kaidah yg ada.
Syarat Kalimat Efektif
* KELOGISAN
1. Kalimat aktif dan pasif harus jelas.
2. Subjek dan keterangan harus jelas.
3. Pengantar kalimat dan predikat harus jelas.
4. Induk dan anak kalimat harus jelas.
5. Subjek tidak ganda.
6. Predikat tidak di dahului kata “yang”
* KEPARARELAN
Kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu.
contoh : ” Harga minyak di bekukan atau kenaikan secara luwes”
” Harga minyak di bekukan atau dinaikan secara luwes”
* KETEGASAN
Penegasan dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya :
1. Meletakkan kalimat di awla kalimat.
2. Diberikan partikel kalimat penegasan.
3. Menggunakan Repetisi.
contoh-contoh Kalimat efektif dan kalimat tidak efektif
perbaikilah kalimat-kalimat di bawah ini :
1. Penggunaan dua kata yang sama artinya dalam sebuah kalimat :
kalimat yang salah:
- Ayahku rajin bekerja agar supaya dapat mencukupi kebutuhan hidup.
kalimat yang benar:
- Ayahku rajin bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan hidup.
2. Penggunaan kata berlebih yang ‘mengganggu’ struktur kalimat :
kalimat yang salah:
- Menurut berita yang saya dengar mengabarkan bahwa kurikulum akan segera diubah.
kalimat yang benar:
- Berita yang saya dengar mengabarkan bahwa kurikulum akan segera diubah. / Menurut berita yang saya dengar, kurikulum akan segera diubah.

3. Penggunaan imbuhan yang kacau :
kalimat yang salah:
- Yang meminjam buku di perpustakaan harap dikembalikan.
kalimat yang benar:
- Yang meminjam buku di perpustakaan harap mengembalikan. / Buku yang dipinjam dari perpustakaan harap dikembalikan.
4. Kalimat tak selesai :
kalimat yang salah:
- Manusia yang secara kodrati merupakan mahluk sosial yang selalu ingin berinteraksi
kalimat yang benar:
- Manusia yang secara kodrati merupakan mahluk sosial, selalu ingin berinteraksi.
5. Penggunaan kata dengan struktur dan ejaan yang tidak baku :
kalimat yang salah:
- Kita harus bisa merubah kebiasaan yang buruk.
kalimat yang benar:
- Kita harus bisa mengubah kebiasaan yang buruk.
4. Membuat urutan bertahap.
5. Melakukan pertentangan terhadap ide.
kalimat efektif :kesatuan gagasan, koherensi yang kompak, penekanan, variasi, paralelisme, dan penalaran. Berikut penjelasannya:

1. Kesatuan gagasan
Untuk membuat kalimat yang baik harus memperhatikan kesatuan gagasan. Secara praktis sebuah kesatuan gagasan diwakili oeh subyek, predikat, obyek
Contoh-contoh berikut dapat menjelaskan kesatuan gagasan, yaitu :
Yang jelas kesatuan gagasannya :
i) Kesatuan tunggal
Kita bisa merasakan dalam kehidupan sehari-hari, betapa kasih sayang dari orang tua itu seringkali merupakan tenaga pendorong yang amat kuat dalam tindak kehidupan kita.
ii) Kesatuan gabungan
Shelly telah mencuci pakaiannya jam sembilan pagi, dan telah menyiapkan sarapan untuk adiknya.
iii) Kesatuan yang mengandung pertentangan
Ayah bekerja di perusahaan mobil, tetapi ia tidak senang dengan pekerjaannya itu.
iv) Kesatuan pilihan
Rizky diperbolehkan membawa mobil, ataupun memilih untuk membawa motor.
Yang tidak jelas kesatuan gagasannya :
Coba perhatikan kalimat berikut, gagasannya tidak jelas atau kabur.
Di daerah-daerah sudah mempunyai Lembaga Kesehatan.


2) Koherensi yang baik dan kompak
Koherensi atau kepaduan yang baik dan kompak adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu. Kesalahan yang seringkali juga merusakkan koherensi adalah menempatkan kata depan, kata penghubung yang tidak sesuai atau tidak pada tempatnya, penempatan keterangan aspek yang tidak sesuai dan sebagainya.
Dalam kesatuan pikiran lebih ditekankan lagi struktur, atau interelasi antara kata-kata yangmenduduki sebuh tugas dalam kalimat. Oleh karena itu sebuah kalimat dapat mengandung sebuah kesatuan pikiran, namun koherensinya tidak baik.
Koherensi rusak karena tempat kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat. Contoh :
BAIK : Anak yang paling kecil itu memukul temannya dikelas kemarin pagi, dengan sekuat tenaganya.
TIDAK BAIK : Anak yang paling kecil itu memukul dengan sekuat tenaganya kemarin pagi di kelas temannya.
Temannya kemarin pagi di kelas anak kecil memukul dengan sekuat tenaga.
Demikian pula pemisahan anak yang paling kecil dari kata tersebut juga akan merusak koherensi kelompok kata dalam kalimat.
Kepaduan sebuah kalimat akan rusak pula karena salah mempergunakan kata-kata depan, kata penghubung dsb. Contoh :
Anaknya melawan kepada orang tuanya. Seharusnya kalimat ini tanpa pemakaian kata “kepada”.
Makanan 4 sehat 5 sempurna perlu bagi tubuh kita. Sebaiknya kalimat ini pemakaian kata “bagi” diganti dengan kata “untuk”.

Kesalahan lain yang dapat merusak koherensi adalah pemakaian kata, baik karena merangkaikan dua kata yang maknanya tidak tumpang tindih, atau hakekatnya mengandung kontradiksi.Contoh :
Banyak para pengguna sepeda motor tidak mentaati peraturan lalu lintas. Makna banyak dan para tidak tumpang tindih.
Suatu corak kesalahan lain yang sering dilakukan adalah salah menempatkan keterangan aspek (sudah, telah, akan, belum, dsb) pada kata kerja tanggap. Contoh :
Shelly sudah menyapu lantai hingga bersih. (baik)
Sudah shelly sapu lantai hingga bersih. (baik)
Shelly sudah sapu lantai hingga bersih. (kurang baik)
Lantai itu shelly sudah sapu hingga bersih. (salah)
3) Penekanan
Kata yang dipentingkan harus mendapat tekanan atau harus lebih ditonjolkan dari unsur-unsur yang lain. Kata penting itu misalnya inti pikiran yang terkandung dalam tiap kalimat (gagasan utama). Namun masih terdapat beberapa cara yang dapat dipergunakan untuk memberi penekanan itu, baik dalam bahasa lisan maupun dalam bahasa tulisan.
Cara-cara tersebut adalah :
Merubah-rubah posisi dalam kalimat
Sebagai prinsip dapat dikatakan bahwa semua yang ditempatkan pada awal kalimat adalah kata yang dipentingkan. Contoh :
Intinya mahasiswa itu sudah menyelesaikan semua tugasnya.
Kata-kata tersebut dapat ditempatkan pada awal kalimat, dengan konsekuensi bahwa kalimat di atas bisa mengalami perubahan strukturnya, asal isinya tidak berubah.
Intinya semua tugasnya sudah diselesaikan mahasiswa itu.
Mempergunakan repetisi
Repetisi adalah pengulangan sebuah kata yang dianggap penting dalam sebuah kalimat. Contoh :
Harapan kita adalah menjadi orang sukses, yang juga adalah harapan orang tua.
Pertentangan
Pertentangan dapat dipergunakan untuk menekan suatu gagasan. Contoh :
Anak itu bukannya sombong, tetapi pemalu dan pendiam.
Partikel Penekanan
Partikel-partikel seperti : lah, pun, kah, yang oleh kebanyakan tatabahasa disebut imbuhan. Partikel tersebut berfungsi untuk menonjolkan sebuah kata atau ide dalam sebuah kalimat. Contoh :
Yang lebih tualah yang harus lebih dahulu memberi contoh.
Ia pun mencoba menenangkan hatinya.
Benarkah kejadian sebenarnya seperti itu ?
4) Paralelisme
Paralelisme atau kesejajaran sangat penting artinya bagi kejelasan kalimat. Paralelisme diperlukan dalam kalimat-kalimat yang mengandung rincian. Untuk mewujudkan adanya kesejajaran, kata-kata yang merupakan rincian atas salah satu fungsi kalimat hendaknya dinyatakan dalam bentuk yang sama atau sejajar. Contoh :
Proyek raksasa itu membutuhkan dana yang besar, waktu yang lama, dan keterampilan para pekerjanya. (salah)
Proyek raksasa itu membutuhkan dana yang besar, waktu yang lama, dan para pekerja yang terampil. (benar)
5) Penalaran atau Logika
Kalimat yang efektif adalah kalimat yang memperlihatkan logika yang balk. Logika atau penalaran adalah proses berpikir yang baik dan teratur. Sebuah kalimat yang tidak menunjukkan keteraturan berpikir penuturnya adalah kalimat yang tidak efektif. Contoh :
Pengunjung pergelaran seni tari tradisional hampir mencapai seratus dua puluh ribu orang lebih. (salah)
Pengunjung pergelaran seni tari tradisional hampir mencapai seratus dua puluh ribu orang. (benar)
Pengunjung pergelaran seni tari tradisional mencapai seratus dua puluh ribu orang lebih. (benar)
6) Kehematan (Economy)
Kehematan adalah adanya hubungan jumlah kata yang digunakan dengan luasnya jangkauan makna yang dimaksud. Sebuah kalimat dikatakan hemat bukan karena jumlah katanya sedikit, sebaliknya dikatakan tidak hemat kerena jumlah katanya terlalu banyak.
Yang utama adalah seberapa banyakkah kata yang bermanfaat bagi pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, tidak usah menggunakan belasan kata, kalau maksud yang dituju bisa dicapai dengan beberapa kata saja. Oleh karena itu, kata-kata yang tidak perlu bisa dihilangkan. Untuk penghematan kata-kata hal-hal berikut perlu diperhatikan.

a) Mengulang subjek kalimat
b) Hiponim dihindarkan
c) Pemkaian kata depan ‘dari’ dan ‘daripada’.
7) Variasi
Variasi itu mengandung keanekaragaman bahasa. Variasi dalam kalimat dapat diperoleh dengan beberapa macam cara, yaitu :
a) Variasi sinonim kata
Pada hakikatnya tidak mengubah isi dari amanat yang akan disampaikan.
Seribu puspa di taman bunga seribu wangi menyegar cita (BKI).
Demikian pula puspa dan wangi sebenarnya menyatakan yang sama.
b) Variasi panjang pendeknya kalimat
Variasi dalam panjang pendeknya struktur kalimat akan mencerminkan dengan jelas pikiran pengarang,.
c) Variasi penggunaan bentuk me- dan di-
Ayah membaca Koran di teras.
d) Variasi dengan merubah posisi dalam kalimat
Masih ada sangkut paut dengan penekanan dalam kalimat.
somaga penjelasan di atas dapat demengerti,mohon maaf kalau ada salah-salah kata,semoga gagasan di atas dapat bermakna.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Kalimat Dasar Bahasa Indonesia

TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
I. PENGENALAN INTIFRASE UNTUK MENGETAHUI INTI MAKNA
Frase: Satuan gramatikal (himpunan kata) yang merupakan kesatuan linguistik dan
tidak melebihi fungsi S, P, O, dan K.

Untuk mengetahui intifrase tidaklah sulit, demikian pula untuk mengetahui inti makna,
keduanya saling berkait dan saling bersesuaian. Dimana titik (inti) makna berada
disitulah intifrasenya.
Jadi untuk mengetahui inti frase harus dipahami dulu makna frase tersebut :

Contoh:
1. selalu banyak alasan
2. rumah yang indah
3. tidak jadi pergi
4. orang yang tinggi besar
5. cantik sekali


II. PERBANDINGAN POLA PEMBENTUKAN FRASE
Pola frase yang sering dibahas dan ditanyakan dalam tes-tes, berdasarkan kelas atau
jenisnya :
- Frase Nominal : - gedung sekolah
- surat kabar harian
- pertunjukan drama


- Frase Verbal
- Frase Adjektival
- Frase Adverbial


: - sedang makan
- sudah pergi
- terlalu belajar
: - sangat cantik
- agak malas
- terlalu berat
: - kemarin siang
- tadi malam
- bulan depan

- Frase Preposisional : - di Jakarta
- dari Surabaya
- untuk adiknya


III. PERBANDINGAN POLA KALIMAT

1. Kalimat Tunggal
Kalimat yang hanya terdiri dari unsur inti (S, P) atau satu klausa saja.

Contoh:
• Ayah seorang guru SMP.
• Guru bahasa Inggris disekolahku akan melawat ke Amerika Serikat.
• Ibu sakit.
Ketiga contoh di atas masing-masing hanya mengandung satu klausa saja. Pada
contoh kedua, pola kalimat tersebut diperluas namun tidak sampai membentuk pola
kalimat baru.
2. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat yang terdiri dari dua atau lebih unsur inti (rangkaian S, P) dan keduanya saling
bergantung atau sama derajatnya.
Contoh:
• Ayah membaca buku, Ibu memasak di dapur.
• Tuti tidak senang bernyanyi, tetapi ia senang musik.
• Rudi tidak saja melihat, bahkan ia yang pertama kali menolong korban itu.
3. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat yang terdiri dari dua atau lebih unsur inti (rangkaian S, P) dan salah satu
unsurnya menjadi bagian dari unsur yang lain.
Contoh:
• (Karena) ibu sakit, ayah memasak.
• Toni datang (ketika) saya sedang mandi.
• (Walaupun) orangya melarang, ia tetap berangkat.
Keterangan :
1. Klausa yang dilekati konjungsi dinamakan anak kalimat, sedang yang tidak dilekati
dinamakan induk kalimat.
2. Perbandingan pola kalimat berdasarkan jenis kata atau fungsi dapat anda ingat pola
dasar kalimat bahasa Indonesia.


IV. PENENTUAN POLA KALIMAT INTI DALAM KALIMAT LAIN

Sebuah kalimat tunggal terdiri satu rangkaian unsur inti (S, P). Perluasan dari kalimat
tunggal biasanya tidak melampaui batas (S, P) atau tidak membentuk pola kalimat
baru.

Cara menentukan kalimat inti dari kalimat perluasan sebagai berikut :
Orang yang tinggi besar itu sama sekali bukan tetangga pamanku.
Kalimat intinya: Orang itu pamanku.
Ia berlari dengan cepat agar tidak terlambat.
Kalimat intinya: Ia berlari.

Hal tersebut didasarkan pada pengertian bahwa gatra/jabatan kalimat terbagi sebagai
berikut:
- Gatra inti: Subjek dan Predikat
- Gatra tambahan: Objek (tambahan erat), Keterangan (tambahan longgar).
Dengan demikian penentuan kalimat inti segera dapat diketahui dengan mengambil
Subjek dan Predikat intinya.

Adapun ciri-ciri kalimat inti adalah sebagai berikut :
• bersusun S/P
• terdiri atas dua kata (S bisa ditambah ini, itu)
• kalimat berita
• positif
Dari dua contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa kalimat inti dari kalimat perluasan
adalah rangkaian dari subjek inti (yang dipokokkan) dengan predikat inti (yang
menerangkan pokok).


V. PENENTUAN KEEFEKTIFAN KALIMAT

Kalimat efektif yang sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya, antara
pikiran pembaca dengan pikiran penulisnya.

Dasar-dasar penguasaan kebahasaan yang mendukung keefektifan kalimat antara
lain : kosa kata yang tepat, kaidah sintaksis, dan penalaran yang logis.

Bandingkan :
• Walaupun ia tidak sekolah namun semangatnya berkobar.
• Ia tidak pernah sekolah namun semangatnya berkobar.
• Walaupun ia tidak pernah sekolah semangatnya berkobar.
• Di Solo menyelenggarakan perayaan sekaten.
• Solo diselenggarakan perayaan sekaten.
• Di Solo diselenggarakan perayaan sekaten.
• Solo menyelenggarakan perayaan sekaten.
Dari contoh-contoh tersebut manakah yang termasuk kalimat efektif ?


VI. PERLUASAN KALIMAT DAN TRANSFORMASI KALIMAT

1. Perluasan Kalimat
Perluasan kalimat, diawali dari kalimat yang mengandung dua unsur pusat, kemudian
ditambah satu unsur tambahan atau lebih.
Ayah mengetahui hal itu
S P O


Kalimat ini adalah perluasan dari Ayah mengetahui
S P
Karena predikatnya tergolong transitif, maka kehadiran objek menjadi wajib.
Apabila kalimat tersebut diperluas, bisa menjadi kalimat majemuk bertingkat seperti :
Ayah mengetahui bahwa aku menikah
S P O
S/P

2. Transformasi Kalimat
Kalimat Transformasi : kalimat yang telah berubah struktur gramatikalnya dari kalimat
inti menjadi struktur gramatikal baru.




Transformasi kalimat bisa ditempuh dengan cara :
a. Perluasan : Kami pergi. (inti)
Kami belum akan pergi ke sana. (transformasi) → kalimat luas.
b. Pengurangan : Kota ini indah. (inti)
Kota ini. (transformasi) → kalimat Elips.
c. Permutasi : Siti belajar. (inti)
Belajar Siti. (transformasi) → kalimat Inversi.
d. Pengubahan : Ibu sakit. (inti)
Ibu Sakit ? (transformasi) → kalimat Tanya
kalimat PerintahBudi turun ! (transformasi) →


VII. KATA PENGHUBUNG KALIMAT


• tetapi, meskipun, walaupun, namun
• atau
• bahkan, sekalipun
• dan
• sehingga


VIII. FUNGSI KATA DALAM KALIMAT

• sejak, lalu, kemudian, seketika itu
: mempertentangkan
: memilih
: menguatkan
: menambah, menyetarakan
: menyimpulkan




: waktu
• dimana, di sana, di dalam
• untuk, agar, supaya
• karena, sebab


: tempat
: fungsi
: sebab-akibat

Cara Menentukan Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap dan Keterangan
Cara menentukan Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap dan Keterangan dengan Mudah
1. Subjek
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat. Dengan mengetahui ciri-ciri subjek secara lebih terperinci, kalimat yang dihasilkan dapat terpelihara strukturnya.
• Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa
Penentuan subjek dapat dilakukan dengan mencari jawaban atas pertanyaan apa atau siapa yang dinyatakan dalam suatu kalimat. Untuk subjek kalimat yang berupa manusia, biasanya digunakan kata tanya siapa.
• Disertai Kata Itu
Kebanyakan subjek dalam bahasa Indonesia bersifat takrif (definite). Untuk menyatakan takrif, biasanya digunakan kata itu. Subjek yang sudah takrif misalnya nama orang, nama negara, instansi, atau nama diri lain dan juga pronomina tidak disertai kata itu.
• Didahului Kata Bahwa
Di dalam kalimat pasif kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang menyertainya adalah anak kalimat pengisi fungsi subjek. Di samping itu, kata bahwa juga merupakan penanda subjek yang berupa anak kalimat pada kalimat yang menggunakan kata adalah atau ialah.
• Mempunyai Keterangan Pewatas yang
Kata yang menjadi subjek suatu kalimat dapat diberi keterangan lebih lanjut dengan menggunakan penghubung yang. Keterangan ini dinamakan keterangan pewatas.

• Tidak Didahului Preposisi
Subjek tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam, di, ke, kepada, pada. Orang sering memulai kalimat dengan menggunakan kata-kata seperti itu sehingga menyebabkan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak bersubjek.

• Berupa Nomina atau Frasa Nominal
Subjek kebanyakan berupa nomina atau frasa nominal. Di samping nomina, subjek dapat berupa verba atau adjektiva, biasanya, disertai kata penunjuk itu.

2. Predikat
Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek Bagian ini khusus membicarakan ciri-ciri predikat secara lebih terperinci.
• Jawaban atas Pertanyaan Mengapa atau Bagaimana
Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan informasi atas pertanyaan mengapa atau bagaimana adalah predikat kalimat. Pertanyaan sebagai apa atau jadi apa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa nomina penggolong (identifikasi). Kata tanya berapa dapat digunakan untuk menentukan predikat yang berupa numeralia (kata bilangan) atau frasa numeralia.
• Kata adalah atau ialah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Predikat itu terutama digunakan jika subjek kalimat berupa unsur yang panjang sehingga batas antara subjek dan pelengkap tidak jelas.
• Dapat Diingkarkan
Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yang diwujudkan oleh kata tidak. Bentuk pengingkaran tidak ini digunakan untuk predikat yang berupa verba atau adjektiva. Di samping tidak sebagai penanda predikat, kata bukan juga merupakan penanda predikat yang berupa nomina atau predikat kata merupakan.
• Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.
• Unsur Pengisi Predikat
Predikat suatu kalimat dapat berupa:
1. Kata, misalnya verba, adjektiva, atau nomina.
2. Frasa, misalnya frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia (bilangan).



3 Ciri-Ciri Objek
Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek ini sebagai berikut.
• Langsung di Belakang Predikat
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
• Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
• Tidak Didahului Preposisi
Objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat tidak didahului preposisi. Dengan kata lain, di antara predikat dan objek tidak dapat disisipkan preposisi.
• Didahului Kata bahwa
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.


4 Pelengkap
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini :
1. Bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat.
2. Menempati posisi di belakang predikat.
3. Tidak didahului preposisi.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap.
• Di Belakang Predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.
a. Diah mengirimi saya buku baru.
b. Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat.
• Tidak Didahului Preposisi
Seperti objek, pelengkap tidak didahului preposisi. Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan. Ciri-ciri unsur keterangan dijelaskan setelah bagian ini.



5 Keterangan
Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika, karena, meskipun, supaya, jika, dan sehingga. Berikut ini beberapa ciri unsur keterangan.
• Bukan Unsur Utama
Berbeda dari subjek, predikat, objek, dan pelengkap, keterangan merupakan unsur tambahan yang kehadirannya dalam struktur dasar kebanyakan tidak bersifat wajib.
• Tidak Terikat Posisi
Di dalam kalimat, keterangan merupakan unsur kalimat yang memiliki kebebasan tempat. Keterangan dapat menempati posisi di awal atau akhir kalimat, atau di antara subjek dan predikat.
• Jenis Keterangan
Keterangan dibedakan berdasarkan perannya di dalam kalimat.
1. Keterangan Waktu
Keterangan waktu dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa kata adalah kata-kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan malam. Keterangan waktu yang berupa frasa merupakan untaian kata yang menyatakan waktu, seperti kemarin pagi, hari Senin, 7 Mei, dan minggu depan. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor yang menyatakan waktu, seperti setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan ketika.
2. Keterangan Tempat
Keterangan tempat berupa frasa yang menyatakan tempat yang ditandai oleh preposisi, seperti di, pada, dan dalam.
3. Keterangan Cara
Keterangan cara dapat berupa kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa kata ulang merupakan perulangan adjektiva. Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara. Terakhir, keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam.
4. Keterangan Sebab
Keterangan sebab berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan sebab yang berupa frasa ditandai oleh kata karena atau lantaran yang diikuti oleh nomina atau frasa nomina. Keterangan sebab yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor karena atau lantaran.
5. Keterangan Tujuan
Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar, atau untuk.
6. Keterangan Aposisi
Keterangan aposisi memberi penjelasan nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (--), atau tanda kurang.
Perhatikan contoh berikut.
• Dosen saya, Bu Erwin, terpilih sebagai dosen teladan.
7. Keterangan Tambahan
Keterangan tambahan memberi penjelasan nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi dapat menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan. Seperti contoh berikut.
• Siswanto, mahasiswa tingkat lima, mendapat beasiswa.
Keterangan tambahan (tercetak miring) itu tidak dapat menggantikan unsur yang diterangkan yaitu kata Siswanto.
8. Keterangan Pewatas
Keterangan pewatas memberikan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan dapat ditiadakan, keterangan pewatas tidak dapat ditiadakan. Contohnya sebagai berikut.
• Mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih mendapat beasiswa.
Contoh diatas menjelaskan bahwa bukan semua mahasiswa yang mendapat beasiswa, melainkan hanya mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih.

POLA KALIMAT DASAR
Setelah membicarakan beberapa unsur yang membentuk sebuah kalimat yang benar,kita telah dapat menentukan pola kalimat dasar itu sendiri.berdasarkan penelitian para ahli .
Jenis-jenis kalimat menurut struktur gramatika
Menurut strukturnya klaimat bahasa Indonesia dapat berupa kalimat tunggal dan dapat pula berupa kalimat majemuk dapat bersifat setara (koordinatif),tidak setara (subordinatif),atau campuran (koordinatif-subrodinatif).
A. Kalimat tunggal
Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Pada hakikatnya, kalau dilihat dari :
unsur-unsurnya, kalimat-kalimat yang panjang-panjang dalam bahasa Indonesia dapat dikembalikan
kepada kalimat-kalimat dasar yang sederhana. Kalimat-kalimat tunggal yang sederhana itu terdiri
atas satu subjek dan satu predikat.
Contoh :

Pola 2 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (dosen itu) dan berpredikat kata sifat
(ramah). Kalimat itu menjadi
Dosenitu ramah.
S P
Pola 3 adalah pola kalimat yang bersubjek kata benda (harga buku itu) dan berpredikat kata
bilangan (sepuluh ribu rupiah). Kalimat selengkapnya ialah
Harga buku itu sepuluh ribu rupiah.
S P
Ketiga pola kalimat di atas masing-masing terdiri atas satu kalimat tunggal. Setiap kalimat
tunggal di atas dapat diperluas dengan menambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya. Dengan
menambahkan kata-kata pada unsur-unsurnya itu, kalimat akan menjadi panjang (lebih panjang
daripada kalimat asalnya), tetapi masih dapat dikenali unsur utamanya.
Kalimat Mahasiswa berdiskusi dapat diperluas menjadi kalimat
Mahasiswa semester III sedang berdiskusi di aula.
S P K
Perluasan kalimat itu adalah hasil perluasan subjek mahasiswa dengan semester III.

demikianlah pembahasan kami tentang kalimat bahasa indonesia,mohon maaf klau da kekuranganya,mohon di maklumi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Ragam Bahasa

SEBAGAN

(gunakan bahasa yang baik dan benar )

Jika kita sudah menggunakan bahasa baku yang baik dan benar,yang telah di setujui oleh pemrintah atau maklumat, Bahasanya membuahkan efek atau hasil karena serasi dengan peristiwa atau keadaan yang dihadapinya. Bahasa yang harus mengenai sasarannya tidak selalu perlu beragam baku. Dalam tawar-menawar di pasar, misalnya, pemakaian ragam baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan. Akan sangat ganjil bila dalam tawar-menawar dengan tukang sayur atau tukang becak kita memakai bahasa baku seperti ini,akan membuat menjadi bingung atau pusing,sebaiknya memakai bahasa yang formal saja,yang dapat di mengerti oleh masyarakat setempat.

Ragam Bahasa ( Variasi bahasa )

Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian. Ragam bahasa adalah suatu bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi dan dipakai dalam berbagai keperluan yang tidak seragam tetapi berbeda-beda disesuaikan dengan situasi dan kondisi, atau suatu keanekaragaman penggunaan bahasa Indonesia.Berbeda dengan dialek yaitu varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Variasi tersebut bisa berbentuk dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagai variasi sosiolinguistik lain, termasuk variasi bahasa baku itu sendiri . Variasi di tingkat leksikon, seperti slang dan argot, sering dianggap terkait dengan gaya atau tingkat formalitas tertentu, meskipun penggunaannya kadang juga dianggap sebagai suatu variasi atau ragam tersendiri.

Teknik pengungkapan

Bahasa secara lisan dan bahasa secara tertulis

Cara pengungkapan adalah suatu media atau cara yang digunakan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan komunikasi, misalnya dengan cara:

Ragam bahasa Lisan

Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap dengan fonemena sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.

Kelebihan Ragam Bahasa lisan:

Di dalam ragam lisan unsur-unsur fungsi gramatikal, seperti subjek, predikat, dan objek tidak selalu dinyatakan. Unsur-unsur itu kadang-kadang dapat ditinggalkan. Hal ini disebabkan oleh bahasa yang digunakan itu dapat dibantu oleh gerak, mimik, pandangan, anggukan, atau intonasi.

a. Bunyi arbiter yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk bekomunikasi secara langsung
b. Dapat bekerja sama dan identifikasi diri
c. Bahasa lisan merupakan bahasa yang primer
d. Bahasa lisan lebih ekspresif,dmana mimik,intonasi,dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.

Kelemahan Ragam bahasa lisan:

Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang dan waktu. Apa yang dibicarakan secara lisan di dalam sebuah ruang kuliah, hanya akan berarti dan berlaku untuk waktu itu saja. Apa yang diperbincangkan dalam suatu ruang diskusi belum tentu dapat dimengerti oleh orang yang berada di luar ruang

Ragam bahasa tulis

Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

Kelebihan Ragam Bahasa tulisan:

Ragam tulis tidak terikat oleh situasi, kondisi, ruang, dan waktu.

a. adanya kosa kata yang berpedoman
b. adanya tanda baca dalam mengungkapan ide
c. adanya ketepatan dalam pilihan kata

Kelemahan Ragam bahasa tulisan:

Ragam tulis perlu lebih terang dan lebih lengkap daripada ragam lisan. Fungsi-fungsi gramatikal harus nyata karena ragam tulis tidak mengharuskan orang kedua berada di depan pembicara. Kelengkapan ragam tulis menghendaki agar orang yang “diajak bicara” mengerti isi tulisan itu. Contoh ragam tulis ialah tulisan-tulisan dalam buku, majalah, dan surat kabar.

Funsgsi(sebagi froversi) bahasa juga bisa di gunakan sebgai :
Jika menelaah fungsi bahasa sebagaialat komunikasi tentu tidak bisa dilepaskan dari individu atau perorangan yang berkomunikasi dalam masyarakat suatu kebudayaan, dan pendidikan.
A. Fungsi Perorangan
Fungsi perorangan ini diuraikan berdasarkan kajian Halliday (1976).
Klasifikasi fungsi bahasa perorangan ini didasarkan pada observasi terusmenerus
terhadap penggunaan bahasa oleh anaknya sendiri. Klasifikasi
fungsi perorangan bahasa anak ada enam dan setelah lebih dari tiga tahun
bertambah satu lagi. Berikut ketujuh fungsi bahasa perorang diurutkan sesuai
dengan tahap penguasaannya.

B. Fungsi Kemasyarakatan
Fungsi kemasyarakatan bahasa menunjukkan peranan khusus suatu
bahasa dalam kehidupan bermasyarakatan. Klasifikasi bahasa berdasarkan
fungsi kemasyarakatan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu berdasarkan
ruang lingkup dan bidang pemakaiannya.

C. Fungsi Kebudayaan
Fungsi bahasa dalam kebudayaan adalah (1) sarana perkembangan
kebudayaan, (2) jalur penerus kebudayaan, dan (3) inventaris ciri-ciri
kebudayaan. Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan dan bahasalah yang
memungkinkan pengembangan kebudayaan (secara filogenetik). Dalam
hubungannya dengan perorangan, anggota kebudayaan, (secara
ontogenetik=terjadinya kebudayaan), seseorang belajar dan mengetahui
kebudayaan kebanyakan melalui bahasa, artinya seseorang belajar hidup
dalam suatu kebudayaan melalui danb dengan bantuan bahasa. Suatu
kebudayaan dilahirkan dalam perorangan kebanyakan dengan bantuan
bahasa.

D. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan bahasa lebih banyak didasarkan pada tujuan
penggunaan bahasa dalam pendidikan dan pengajaran. Fungsi pendidikan
bahasa dibagi menjadi empat, yaitu fungsi integratif, instrumental, kultural,
dan penalaran dll.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

BAHASA INDONESIA

BAHASA INDONESIA

FUNGSI BAHASA :

EKSPRSI DIRI

Ekspresi diri adalah suatu ekspresi diri yang di tujukankan kepada seseorang.

Misalkanya : anak kecil yg sedang mengekspresikan diri kepada orang lain menjadi apa yang dia inginkan.

Dan anak muda yang sedang mengukapan isi hatinya kepada seseorang yang iya sayangin atau ia cintai Dll.

KOMUNIKASI

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Komunikasi boleh ditakrifkan sebagai "satu proses perpindahan maklumat, perasaan, idea, dan fikiran seseorang individu kepada individu atau sekumpulan individu yang lain".Ia merupakan proses interaksi yang bererti antara hidupan dan merangkumi kedua-dua:

  • perbuatan menghantar matklumat; dan
  • proses untuk bertukar-tukar maksud;

supaya dapat menghasilkan pemahaman. Komunikasi boleh mengambil bentuk, baik secara lisan mahupun tidak, misalnya bahasa gerak-geri, bahasa isyarat, sentuhan, hubungan mata, dan penulisan Dll.

ADAPTASI DAN INTREGRASI.

Adaptasi :

A. Pengetian, Arti Definisi Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik.

B. Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Adaptasi

1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan organisme hidup. Misalnya seperti gigi singa, harimau, citah, macan, dan sebagainya yang runcing dan tajam untuk makan daging. Sedangkan pada gigi sapi, kambing, kerbau, biri-biri, domba dan lain sebagainya tidak runcing dan tajam karena giginya lebih banyak dipakai untuk memotong rumput atau daun dan mengunyah makanan.

2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik. Contoh adapatasi fisiologis adalah seperti pada binatang / hewan onta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama serta pada anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin.

3. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku terhadap lingkungannya seperti pada binatang bunglon yang dapat berubah warna kulit sesuai dengan warna yang ada di lingkungan sekitarnya dengan tujuan untuk menyembunyikan diri.

Integrasi :

Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.

Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :

  • Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
  • Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu

Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.

Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.

Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :

  • Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
  • Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.

Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok.

Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial

Bentuk Integrasi Sosial

  • Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli.
  • Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.

Faktor-Faktor Pendorong

A. Faktor Infernal :

  • kesadaran diri sebagai makhluk sosial
  • tuntutan kebutuhan
  • jiwa dan semangat gotong royong

B. Faktor External :

  • tuntutan perkembangan zaman
  • persamaan kebudayaan
  • terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
  • persaman visi, misi, dan tujuan
  • sikap toleransi
  • adanya kosensus nilai
  • adanya tantangan dari luar

Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial

1. Untuk meningkatkan Integrasi Sosial, Maka pada diri masing-masing harus mengendalikan perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.

2. Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya.

KONTOL SOSIAL.

Adalah : mengubah sikap dan tingkah laku manusia.

Misalkan : Mempelajari kejahatan haruslah menyadari bahwa pengetahuan kita tentang batasan dan kondisi kejahatan di dalam masyarakat mempunyai sifat relatif. Relativisme kejahatan tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek, yakni adanya ketertinggalan hukum karena perubahan nilai sosial dan perkembangan perilaku masyarakat, adanya perbedaan pendekatan tentang kejahatan --di mana di satu sisi memakai pendekatan legal dan di sisi lain memakai pendekatan moral-- serta adanya relativisme dilihat dari sisi kuantitas kejahatan.dari topik masi banyak manusia tidak memiliki kontrol sosial,dikarenakan kurangnya ketekunan kepada agamanya masing”.

KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA.

Bahasa Nasional :

- sebagai lambang Nasional adalah suatu lambang yg berbentuk apa saja yang mendandakan suatu negara itu sendiri,misalkan Indonesia(Bhineka Tugal Ika),

- sebagi Zona Bahasa adalah bertujuan untuk mengetahui suatu bahasa di negara tersebut,misalkan: Amerika memakai bahasa English,Arb saudi memakain bahasa Arab dan Indonesia memakai bahasa indonesia.

- Sebagi politik bahasa Nasional adalah bertujuan untuk membahas suatu politik yang ada di seluruh dunia.misalkan : politik dibidang pertanian,politik di bidang batubara,dll.

- Perpustakaan nasional adalah suatu perpustakaan yang mewakili selurh dunia,untuk mengetahui sejarah seluruh dunia.misalkan: Sejarah Indonesia,sejarah jepang dan Sejara China.

Bahasa Negara :

- Bahasa Kenegaraan adalah adalah satu komuniti politik tersusun yang menakluki sesuatu kawasan dan mempunyai kedaulatan luaran dan dalaman yang boleh menguatkuasakan monopoli penggunaan kekerasan.

- Pemakaman Kenegaraan adalah ebuah acara pemakaman publik, yang dilaksanakan untuk menghormati kepala negara atau orang penting lainnya. Secara umum, pemakaman kenegaraan diadakan untuk melibatkan masyarakat umum pada hari berkabung nasional setelah pihak keluarga dari orang yang meninggal memberikan persetujuan. Sebuah pemakaman kenegaraan sering dipublikasi dari tingkat nasional sampai tingkat global, seperti pemakaman kenegaraan yang dilakukan di Britania Raya.

- UU kenegaraan adalah sebagi peraturan yang ada di dalam negara masing,setiap warga negaranya wajib mematuhi peraturanya.

- Institut terjemah kenegaraan sebagai penerjemah suatu bahsa yang berada di dalam suatu negara tersebut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

AUDIO AND AGENT







AUDIO
Dalam bidang komunikasi, istilah media yang sering kita sebut sebenarnya adalah penyebutan singkat dari media komunikasi. Media komunikasi sangat berperan dalam mempengaruhi perubahan masyarakat. Televisi dan radio adalah contoh media yang paling sukses menjadi pendorong perubahan. Audio-visual juga dapat menjadi media komunikasi. Penyebutan audio-visual sebenarnya mengacu pada indra yang menjadi sasaran dari media tersebut. Media audiovisual mengandalkan pendengaran dan penglihatan dari khalayak sasaran (penonton). Produk audio-visual dapat menjadi media dokumentasi dan dapat juga menjadi media komunikasi. Sebagai media dokumentasi tujuan yang lebih utama adalah mendapatkan fakta dari suatu peristiwa

AGENT dan Lingkungannya
• Agents adalah segala sesuatu yang dapat melihat/ mengartikan/ mengetahui (perceiving) linkungannya melalui alat sensor (sensors) dan bertindak (acting) melalui alat aktuator (actuators)
• Manusia sebagai agent : mata, telinga dan organ lainnya sebagai sensors; tangan, kaki, mulut dan bagian tubuh lainnya sebagai actuators
• Robot sebagai agent : kamera dan pejejak infra merah sebagai sensors; berbagai motor pengerak sebagai actuators
• Software sebagai agent : tekanan pada keyboard, isi file dan paket-paket pada jaringan sebagai masukan sensors; tampilan pada layar, penulisan file dan pengiriman paket jaringan sebagai keluaran actuators

Karakteristik Agent
• Autonomy
Untuk mencapai tujuan dalam melakukan tugasnya secara mandiri, agent harus memiliki kemampuan kontrol terhadap setiap aksi yang mereka perbuat, baik aksi keluar maupun kedalam. Dan satu hal penting lagi yang mendukung autonomy adalah masalah intelegensi (intelligence) dari agent.
• Intelligence, Reasoning, dan Learning
Dalam konsep intelligence, ada tiga komponen yang harus dimiliki: internal knowledge base, kemampuan reasoning berdasar pada knowledge base yang dimiliki, dan kemampuan learning untuk beradaptasi dalam perubahan lingkungan.
• Mobility dan Stationary
Khusus untuk mobile agent, dia harus memiliki kemampuan yang merupakan karakteristik tertinggi yang dia miliki yaitu mobilitas. Berkebalikan dari hal tersebut adalah stationary agent.
• Delegation
Agent bergerak dalam kerangka menjalankan tugas yang diperintahkan oleh user. Fenomena pendelegasian (delegation) ini adalah karakteristik utama suatu program disebut agent.
• Reactivity
Karakteristik agent yang lain adalah kemampuan untuk bisa cepat beradaptasi dengan adanya perubahan informasi yang ada dalam suatu lingkungan (enviornment).
• Proactivity dan Goal-Oriented
Sifat proactivity boleh dikata adalah kelanjutan dari sifat reactivity. Agent tidak hanya dituntut bisa beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, tetapi juga harus mengambil inisiatif langkah penyelesaian apa yang harus diambil dan selalu berorientasi kepada tujuan yang diembannya (goal-oriented).
• Communication and Coordination Capability:
Agent harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan user dan juga agent lain. Masalah komunikasi dengan user adalah masuk ke masalah user interface dan perangkatnya, sedangkan masalah komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan agent lain adalah masalah sentral penelitian Multi Agent System (MAS). Bagaimanapun juga untuk bisa berkoordinasi dengan agent lain dalam menjalankan tugas, perlu bahasa standard untuk berkomunikasi.

Sumber dari :
yohanes_ari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/…/materi+8.pdf
http://tips-mempercepat-komputerku.blogspot.com/2008/07/pengertian-media-komunikasi-dan-audio.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Visualisasi Informasi











Visualisasi Informasi adalah rekayasa dalam pembuatan gambar, diagram atau animasi untuk penampilan suatu informasi, Secara umum, visualisasi dalam bentuk gambar baik yang bersifat abstrak maupun nyata telah dikenal sejak awal dari peradaban manusia. Contoh visualisasi informasi struktur tree dan grafik.

Model Dasar Proses Visualisasi Informasi
Data mentah (dalam format yang tak tentu) akan diolah sedemikian rupa sehingga bisa diekstrak dan disaring menjadi bentuk data yang dapat dianalisis (proses abstraksi data) seperti data dalam struktur pohon, vektor dan metadata. Data abstrak ini kemudian akan dipetakan (proses visualisasi data abstrak) dalam berbagai bentuk representasi seperti Grafik, Map dsb. Representasi ini kemudian akan dirender menjadi Gambar. Di dalam bentuk sebagai Gambar, data memiliki parameter grafik yang bisa diatur seperti posisi, skala, perbesar/perkecil.

Pada saat ini visualisasi telah berkembang dan banyak dipakai untuk keperluan ilmu pengetahuan, rekayasa, visualisasi disain produk, pendidikan, multimedia interaktif, kedokteran, dll. Pemakaian dari grafika komputer merupakan perkembangan penting dalam dunia visualisasi, setelah ditemukannya teknik garis perspektif pada zaman Renaissance. Perkembangan bidang animasi juga telah membantu banyak dalam bidang visualisasi yang lebih kompleks dan canggih.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Ubiquitous....










Inti dari model Ubiquitous Computing (yang juga sering disebut Pervasive Computing) melakukan pembagian resource (sumber daya) yang ringan, tidak mahal, dalam jaringan pemrosesan handal secara bersama-sama dan terdistribusi ke dalam semua aspek kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, sebuah lingkungan Ubiquitous Computing yang menghubungkan kontrol penerangan (lampu) dan pemanas ruangan dengan alat yang dipasang pada pakaian kita sehingga kondisi penerangan dan suhu ruangan dapat dimodulasi secara terus-menerus dan tak kentara. Sistem tersebut seharusnya “hilang” dari pandangan dan diluar alam sadar kita. Salah satu sistem Ubiquitous pertama adalah “Live Wire” milik Natalie Jeremijenko. Merupakan sebuah tali yag dipasangkan ke sebuah stepper motor dan dikendalikan melalui koneksi LAN yang menyebabkan tali tersentak/menegang sesuai kondisi dan traffic jaringan.

Ubiquitous Computing memberikan tantangan kepada cabang ilmu komputer : dalam pendesainan dan pemodelan sistem, dan dalam hal user interface. Model interaksi manusia-komputer yang sudah jadul seperti command-line (text-based), menu-driven, atau yang berbasis GUI tidak cocok dan tidak mencukupi untuk masalah Ubiquitous Computing. Interaksi “alami” yang dibutuhkan harus segera dimunculkan, meskipun banyak model yang sudah mendekati interaksi seperti itu seperti contohnya telepon selular, digital audio player, GPS, dan interactive whiteboard.

macam-macam komputasi (ubicomp) adalah model desktop-pos interaksi manusia-komputer yang memproses informasi telah sepenuhnya terintegrasi menjadi obyek sehari-hari dan aktivitas. In the course of ordinary activities, someone "using" ubiquitous computing engages many computational devices and systems simultaneously, and may not necessarily even be aware that they are doing so. Dalam program kegiatan biasa, seseorang "menggunakan" di mana-mana perangkat komputasi bergerak banyak komputasi dan sistem secara bersamaan, dan belum tentu bahkan tidak sadar bahwa mereka melakukannya. This model is usually considered an advancement from the desktop paradigm . Model ini biasanya dianggap sebagai kemajuan dari paradigma desktop .

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

CSCW


CSCW adalah sesuatu cara untuk merancang suatu sistem yang digunakan untuk membantu pekerjaan sebagai suatu group dan bagaimana memahami dampak suatu teknologi pada pola pekerjaan mereka, CSCW juga merupakan suatu sistem yang mendukung pekerjaan groupware.

Saya akan membahas pengertian dari Groupware, Groupware adalah sebuah aplikasi yang dibuat untuk mendukung kolaborasi bersama antar sekelompok pengguna dalam suatu lingkungan tertentu. Groupware mewakili software yang membantu kelompok kerja/kolega terhubung ke jaringan komunikasi untuk mengelola aktifitas mereka. Operasi yang didukung antara lain: penjadwalan rapat dan alokasi sumberdaya, email, e-newsletter, distribusi file dan lain sebagainya.

Istilah Computer Supported Cooperative Work (CSCW) pertama kali digunakan oleh Irene Greif dan Paul M. Cashman pada tahun 1984, pada sebuah workshop yang dihadiri oleh mereka yang tertarik dalam menggunakan teknologi untuk memudahkan pekerjaan mereka. [1]. Pada kesempatan yang sama pada tahun 1987, Dr. Charles Findley mempresentasikan konsep collaborative learning-work. Menurut [2], CSCW mengangkat isu seputar bagaimana aktivitas-aktivitas kolaboratif dan koordinasi didalamnya dapat didukung teknologi komputer. Beberapa orang menyamakan CSCW dengan groupware, namun yang lain mengatakan bahwa groupware merujuk kepada wujud nyata dari sistem berbasis komputer, sedangkan CSCW berfokus pada studi mengenai kakas dan teknik dari groupware itu sendiri, termasuk didalamnya efek yang timbul bail secara psikologi maupun sosial.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS